Hidup ini Mau Menyenangkan Siapa?
Menyenangkan Allah atau hanya sekedar mau menyenangkan manusia belaka?
Rasulullah saw bersabda :
"Barangsiapa yang menyulut kemurkaan Allah demi menyenangkn manusia, maka Allah akan murka kepadanya, dan orang-orang yang tadi disenangkan dalam kemurkaan Allah pun akan dibuat-Nya murka pada dirinya.
Dan barangsiapa demi menyenangkan Allah rela dibenci oleh manusia, maka Allah ridha kepadanya dan orang-orang yang tadi membencinya karena ia lebih mendahulukan ridha Allah, diubah oleh Allah menjadi ridha kepadanya . Sehingga Allah memperindah dirinya dan memperindah ucapannya juga amalnya dalam pandangan manusia" (H.R. at-Thabrani)
Sungguh kita akan sangat merugi didunia dan di akhirat, jika Allah tidak menjadi prioritas, pandangan dan pujian manusia tidaklah semuanya benar, adakalanya mereka memuji karena ada sesuatu yang ada padamu, bisa jadi karena ada maksud tertentu. Namun jika semua amalan kita sandarkan dan harapkan keridho'an-Nya, hal itu tidak akan pernah sia-sia, walaupun berjuta mata makhluk coba membenci disaat Allah mengangkat derajatnya dan merubah kebencian itu menjadi sayang yang dulunya memaki anda kini berubah menjadi orang yang sangat cinta kepada anda seperti pada zaman Rasulullah beberapa sahabat dimasanya sebelum memeluk Islam betapa bencinya kepada Rasulullah dan setelah diberi Hidayah dan Allah merubah rasa benci itu menjadi cinta yang terdahsyat,
Begitulah kiranya setiap amal-amalan kita hendaknya mengharap cinta Allah, ridha' Allah Ta'ala dan apabila cinta itu diberikannya pada anda, DIA berfirman di hadits qudsi-Nya:
".... Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.’”
Raihlah cinta Allah itu Saudara-saudariku
Semoga bermanfaat, silahkan share/tandai/bagikan
Sumber : Facebook Alhabib Quraisy Baharun
Menyenangkan Allah atau hanya sekedar mau menyenangkan manusia belaka?
Rasulullah saw bersabda :
"Barangsiapa yang menyulut kemurkaan Allah demi menyenangkn manusia, maka Allah akan murka kepadanya, dan orang-orang yang tadi disenangkan dalam kemurkaan Allah pun akan dibuat-Nya murka pada dirinya.
Dan barangsiapa demi menyenangkan Allah rela dibenci oleh manusia, maka Allah ridha kepadanya dan orang-orang yang tadi membencinya karena ia lebih mendahulukan ridha Allah, diubah oleh Allah menjadi ridha kepadanya . Sehingga Allah memperindah dirinya dan memperindah ucapannya juga amalnya dalam pandangan manusia" (H.R. at-Thabrani)
Sungguh kita akan sangat merugi didunia dan di akhirat, jika Allah tidak menjadi prioritas, pandangan dan pujian manusia tidaklah semuanya benar, adakalanya mereka memuji karena ada sesuatu yang ada padamu, bisa jadi karena ada maksud tertentu. Namun jika semua amalan kita sandarkan dan harapkan keridho'an-Nya, hal itu tidak akan pernah sia-sia, walaupun berjuta mata makhluk coba membenci disaat Allah mengangkat derajatnya dan merubah kebencian itu menjadi sayang yang dulunya memaki anda kini berubah menjadi orang yang sangat cinta kepada anda seperti pada zaman Rasulullah beberapa sahabat dimasanya sebelum memeluk Islam betapa bencinya kepada Rasulullah dan setelah diberi Hidayah dan Allah merubah rasa benci itu menjadi cinta yang terdahsyat,
Begitulah kiranya setiap amal-amalan kita hendaknya mengharap cinta Allah, ridha' Allah Ta'ala dan apabila cinta itu diberikannya pada anda, DIA berfirman di hadits qudsi-Nya:
".... Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.’”
Raihlah cinta Allah itu Saudara-saudariku
Semoga bermanfaat, silahkan share/tandai/bagikan
Sumber : Facebook Alhabib Quraisy Baharun








0 komentar:
Posting Komentar