Tahukah Anda ! Kenapa daun Marijuana (Ganja) diharamkan ?

Sejak kita masih kecil, Kita sering ditakut-takutkan oleh “mereka” bahawa kononnya Marijuana (ganja) merupakan suatu dadah yang amat merbahaya dan akan dikenakan hukuman gantung sampai mati sekiranya kita didapati memilikinya.

Adakah bukti yang benar kenapa “mereka” berkata begitu?

Apakah perbedaaan diantara daun Marijuana (ganja) dengan ganja serbuk (yang telah diproses)?

Perbedaannya ialah:

Daun Marijuana (ganja) merupakan suatu tumbuhan yang diciptakan oleh Allah S.W.T. dan mempunyai khasiat kesehatan yang banyak.

Manakala serbuk ganja pula merupakan dadah yang telah diproses dengan bahan kimia yang berbahaya maka sudah tentulah orang yang memakannya akan menghadapi masalah kesehatan yang parah.

Sepatutnya "mereka" hanya perlu mengharamkan serbuk ganja yang telah diproses kerana memang betul serbuk tersebut amat berbahaya.

Tetapi kenapa "mereka" mengharamkan pula pohon Marijuana? Apakah dosa pohon tersebut?

Anda ingin tahu jawaban sebenarnya?

Pada tahun 1974, Para penyelidik obat-obatan di Medical College Of Virginia di Amerika telah membuat kajian mengenai bahaya Marijuana. Tetapi mereka telah menemui bukti bahwa Marijuana mengandungi THC yang mampu menyembuhkan kanker kepada seekor tikus.

Selepas kajian itu, pihak DEA (Drug Enforcement Administration) dengan serta-merta telah menutupi kajian yang dibuat oleh Medical College Of Virginia.

Medical College Of Virginia

Pada tahun 1976, Presiden Amerika yaitu Gerald Ford telah tidak lagi membenarkan sebarang kajian dibuat mengenai Marijuana. Dia hanya memberikan hak utama kepada perusahaan obat-obatan modern di Amerika untuk membuat sebuah penelitian, tetapi perusahaan obat-obatan tersebut tidak mau meneruskan penelitian tersebut.

Pada tahun 1983, Presiden Ronald Reagan telah menyuruh pihak Universitas untuk memusnahkan semua penelitian yang pernah dibuat pada tahun 1974 mengenai Marijuana.

Tahukah anda bahwa daun Marijuana merupakan obat yang mampu untuk menyembuhkan banyak penyakit-penyakit berbahaya seperti Kanker otak, Kanker kulit, Kanker payudara, Diabetes (kencing manis), Sawan, Asthma, Leukemia, Alzheimer (hilang ingatan) dan Parkinson (tidak mampu mengurus diri sendiri) dan banyak lagi .......


Biaya untuk berobat dengan menggunakan daun Marijuana adalah sangat murah dibanding dengan obat-obatan modern yang dijual di pasaran.
Malah rawatan Chemotheraphy untuk penyakit kanker juga hanya sia-sia.




Gambar dibawah menunjukkan seorang kanak-kanak berumur 3 tahun yang bernama Landon Riddle telah menghidap penyakit Leukemia. Doktor telah memberikan Chemotheraphy tetapi itu hanya menambahkan penyakitnya.


Akhirnya ibunya telah mencoba untuk berobat anaknya dengan Marijuana. Selepas dua bulan berobat dengan Marijuana, akhirnya Landon Riddle telah sembuh dan telah memulai hidupnya kembali dengan normal.


Seorang lelaki berumur 63 tahun yang bernama Mike Cutler telah diponis mengidap penyakit kanker. Beliau telah berhasil sembuh dari penyakitnya setelah berobat dengan menggunakan Marijuana.


Tahukah anda bahwa Industri obat-obatan moden merupakan industri yang kedua terbesar didunia setelah industri minyak?

Sekarang tahukah anda mengapa Presiden Amerika dan juga DEA (Drug Enforcement Administration) tidak membenarkan daun Marijuana dijadikan penelitian ?

Pada September 18, 2014, Seorang doktor di Amerika yang bernama Stephen Bloomer telah dihukum penjara selama 5 tahun hanya kerana mengobati seorang pasiennya dengan menggunakan daun Marijuana sedangkan pasiennya yang mengidap kanker itu telah sembuh setelah mengkonsumsi daun marijuana

Adakah manusia pernah meninggal dunia akibat menggunakan Marijuana sebagai obat?
Jawabannya ialah:

TIDAK ADA.

 


Daun Marijuana juga mempunyai banyak kegunaan yang lain seperti bahan api untuk kenderaan, kertas, pakaian dan banyak lagi.........



Sekiranya daun Marijuana (ganja) baru saja ditemui oleh manusia di hutan Amazon, sudah tentu banyak orang yang akan berlomba-lomba untuk menanam pohon Marijuana.

Tetapi sungguh sedih, karena pohon Marijuana telah ditemui oleh manusia sejak beratus tahun yang lalu mengakibatkan pohon Marijuana menjadi mangsa ketidakadilan dan ketamakan manusia yang gila kuasa, gila kekayaan dan gila pangkat.

Akhirnya pohon Marijuana yang telah  ditemukan "bersalah" dan telah dijatuhkan hukuman "gantung sampai mati" oleh orang-orang yang bodoh dan berkepentingan.


Sumber :
http://bumiyangtercinta.blogspot.my/2015_11_01_archive.html
http://www.spiritscienceandmetaphysics.com/mother-saves-her-son-from-cancer-by-choosing-cannabis-over-chemotherapy/
http://www.care2.com/greenliving/shocking-health-benefits-of-marijuana.html
http://www.lifehack.org/articles/lifestyle/20-medical-benefits-marijuana-you-probably-never-knew.html
http://www.dailymail.co.uk/health/article-2699875/I-cured-cancer-CANNABIS-OIL.html
http://fossbytes.com/marijuana-kill-cancer-cells-admits-us/
http://qctimes.com/stephen-bloomer-after-sentencing/image_fcab2f97-7624-5aac-8a31-be3ea41291fa.html
http://www.mintpressnews.com/death-by-marijuana-not-possible-experts-say/178745/
http://www.cureyourowncancer.org/
http://web.archive.org/web/20131205030341/http:/cannabisinternational.org/
http://www.bibliotecapleyades.net/salud/salud_defeatcancer.htm
http://www.bibliotecapleyades.net/salud/salud_defeatcancer29.htm

Jika anda dalam kesulitan, inilah doanya

Diriwayatkan bahwa seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan Anshar yang dijuluki Abu Mughliq radhiyallahu ‘anhu adalah seorang pedagang yang memperdagangkan barang miliknya dan milik orang lain yang dijajakan di penjuru daerah. Dia juga seorang ahli ibadah dan wara. Suatu ketika, dia keluar dan bertemu dengan perampok bertopeng yang membawa pedang. Lantas perampok berkata, “Letakkan harta yang kamu bawa. Sungguh, saya akan membunuhmu.”

Dia berkata, “Sepertinya yang kamu inginkan hanyalah darahku, bagaimana hartaku?”

Perampok berkata, “Hartamu menjadi milikku. Saya hanya ingin darahmu.”

Dia berkata, “Jika kamu masih memaksa, tolong biarkan aku melaksanakan shalat empat rekaat terlebih dahulu.”

Perampok berkata, “Baiklah. Terserah kamu.”

Lalu dia berwudhu dan melakukan shalat empat rakaat. Doa yang dibaca di akhir sujud ialah:

Wahai Dzat Yang Maha Pengasih, Dzat Yang Memiliki Arsy lagi Maha Mulia, Dzat Yang Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki! Saya memohon kepada-Mu dengan kemuliaan-MU yang tidak dapat dijangkau, dengan kerajaan-Mu yang tidak dapat ditundukkan, dengan cahaya-Mu yang memenuhi pilar-pilar ‘arsy-Mu agar Engkau menghindarkan kejahatan perampok ini pada diriku. Wahai Dzat Yang Maha Menolong! Tolonglah aku. Wahai Dzat Yang Maha Menolong! Tolonglah aku. (Sebanyak tiga kali)

Tiba-tiba datang seorang berkuda yang membawa mata tombak di tangannya. Dia meletakkannya di antara kedua telinga kudanya. Ketika dia melihat si perampok, maka dia menghadap ke arahnya, lalu menusuknya hingga mati. Kemudian penunggang kuda menghadap ke arah pedagang yang wara dan ahli ibadah ini. Dia berkata kepada si pedagang, “Bangunlah!”

Lalu pedagang berkata, “Anda siapa? Demi ayah dan ibuku, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menolongku melalui Anda hari ini.”

Dia menjawab, “Saya adalah malaikat dari langit keempat. Tadi ketika engkau memanjatkan doa yang kali pertama, lalu saya mendengar gemertaknya pintu-pintu langit. Kemudian engkau memanjatkan doa kedua kali, lalu saya mendengar suara gaduh para penduduk langit. Selanjutnya engkau memanjatkan doa ketiga kalinya, lalu dikatakan kepadaku, ‘Doa orang yang mengalami kesulitan.’ Lantas saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kepercayaan kepadaku untuk membunuhnya.”

Al-Hasan berkata, “Barangsiapa berwudhu dan melaksanakan shalat empat rakaat, lalu memanjatkan doa ini, pastilah doanya dikabulkan, baik dia dalam kesulitan atau tidak.”

Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1

Pemabuk insyaf - Balasan kebaikan adalah kebaikan

Pada suatu hari ada seorang pemabuk yang mengundang sekelompok sahabatnya. Mereka pun duduk, kemudian si pemabuk memanggil budaknya, lalu ia menyerahkan empat dirham kepada pembantunya dan menyuruhnya agar membeli buah-buahan untuk teman-temannya tersebut. Di tengah-tengah perjalanan, si pembantu melewati seseorang yang zuhud, yaitu Manshur bin Ammar. Beliau berkata, “Barangsiapa memberikan empat dirham kepadanya. Selanjutnya Manshur bin Ammar bertanya, “Doa apa yang Anda inginkan?” Lalu ia menjawab, “Pertama, saya mempunyai majikan yang bengis. Saya ingin dapat terlepas darinya. Kedua, saya ingin Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantikan empat dirham untukku. Ketiga, saya ingin Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat majikan saya. Keempat, saya ingin Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan untukku. Ketiga, saya ingin Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat majikan saya. Keempat, saya ingin Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan untukku, untuk majikanku, untukmu, dan orang-orang yang hadir di sana.” Kemudian Manshur mendoakannya.

Pembantu itu pun berlalu dan kembali kepada majikannya yang gemar menghardiknya. Majikannya bertanya kepadanya, “Mengapa kamu terlambat dan mana buahnya?” Lantas ia menceritakan bahwa ia telah bertemu sang ahli zuhud bernama Manshur dan bagaimana ia telah memberikan empat dirham kepadanya sebagai imbalan empat doa. Maka, amarah sang majikan pun redam. Ia bertanya, “Apa yang engkau mohonkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Ia menjawab, “Saya mohon untuk diriku agar saya dibebaskan dari perbudakan.” Lantas majikannya berkata, “Sungguh, saya telah memerdekakanmu. Kamu sekarang merdeka karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apa doamu yang kedua?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantikan empat dirham buatku.” Majikannya berkata, “Bagimu empat dirham. Apa doamu yang ketiga?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima taubatmu.” Lantas si majikan menundukkan kepalanya, menangis, dan menyingkirkan gelas-gelas arak dengan kedua tangannya dan memecahkannya. Lalu ia berkata, “Saya bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saya tidak akan mengulanginya lagi selamanya. Lalu apa doamu yang keempat?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan untukku, untukmu, dan orang-orang yang hadir di sini.” Sang majikan berkata, “Yang ini bukan wewenangku. Ini adalah wewenang Dzat Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Ketika sang majikan tidur pada malam harinya, ia mendengar suara yang mengatakan, “Engkau telah melakukan apa yang menjadi wewenangmu. Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan kepadamu, si pelayan, Manshur bin Ammar, dan semua orang-orang yang hadir.”

Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1

Kisah Sedih - Seorang anak berlaku kasar pada ibunya

Seorang anak berlaku kasar kepada ibunya. Dia tidak hanya suka teriak-teriak di wajahnya, akan tetapi suka mencaci dan memakinya. Ibunya yang telah tua, seringkali berdoa kepada Allah ta’ala agar Allah meringankan kekerasan dan kekejaman anaknya. Dia menjadikan ibunya sebagai pembantu yang membantu dan mengurusi segala kebutuhannya, sedangkan ibunya sendiri tidak membutuhkan pengurusan dan bantuannya. Betapa sering air matanya mengalir di kedua pipinya, berdoa kepada Allah ta’ala agar memperbaiki belahan hatinya dan memberikan hidayah kepada hatinya.

Pada suatu hari dia menemui ibunya dengan raut wajah kejahatan yang terlihat dari kedua matanya. Dia berteriak-teriak di wajah ibunya, “Apakah ibu belum menyiapkan makanan juga?” Dengan segera ibunya mempersiapkan dan menghidangkan makanan untuknya. Akan tetapi tatkala dia melihat makanan yang tidak dia suka, maka dia melemparnya ke tanah.

Dia marah dan berucap, “Sungguh, aku kena musibah dengan wanita yang sudah tua renta, aku tidak tahu, kapan aku bisa berlepas diri darinya.” Ibunya menangis seraya berkata, “Wahai anakku, takutlah kamu kepada Allah terhadapku. Tidakkah kamu takut kepada Allah? Tidakkah kamu takut akan murka dan kemarahanNya?” Karena mendengar kata-kata ibunya, maka kemarahannya pun memuncak, dia memegang baju ibunya dan mengangkatnya. Dia mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, aku tidak mau dinasihati. Bukan aku yang mesti dibilang harus bertakwa kepada Allah.”


Lalu dia melempar ibunya. Ibunya jatuh tersungkur. Tangisnya bercampur dengan tawa anaknya yang penuh dengan kepongahan seraya mengatakan, “Ibu pasti akan mendoakan kecelakaan bagiku. Ibu mengira Allah akan mengabulkannya.” Kemudian dia keluar rumah sambil mengolok-olok ibunya. Sementara sang ibu, dia berlinangan air mata kesedihan, menangis siang dan malam tiada henti.

Adapun anaknya, dia lalu menaiki mobilnya. Bergembira dan bersuka cita sambil mendengarkan musik. Dia kencangkan volume tapenya. Dia lupa akan apa yang telah dia perbuat terhadap ibunya yang malang. Dia meninggalkan ibunya dalam keadaan bersedih hati sendirian, hatinya menelan rasa sakit, mengalami kesedihan yang sangat mendalam.

Dia punya acara ke luar kota. Tatkala mobilnya melaju di jalan raya dengan kecepatan membabi buta, tiba-tiba ada seekor unta berada di tengah jalan. Dia terguncang dan kehilangan keseimbangan. Dia mencoba untuk menguasai keadaan, akan tetapi tidak ada jalan keluar dari takdir. Dalam kecelakaan itu, ada potongan besi mobil yang masuk ke dalam perutnya, akan tetapi dia tidak langsung tewas. Allah ta’ala menangguhkan kematiannya. Dia berpindah dari operasi satu ke operasi yang lain, hingga akhirnya terbaring di tempat tidur, tidak bisa bergerak sama sekali. (Aqibah Uquq al-Walidain, hal. 69-71.)

Sumber: Sungguh Merugi Siapa yang Mendapati Orang Tuanya Masih Hidup Tapi Tidak Meraih Surga, karya Ghalib bin Sulaiman bin Su’ud al-Harbi. Edisi terjemah cet. Pustaka Darul Haq Jakarta.

Waduh !!! Gara2 Ngelike di facebook orang ini di penjara

PERNAHKAH Anda berpikir bahwa menyukai status orang lain di Facebook akan membuat Anda dipenjara? Nah, ternyata hal ini bisa saja terjadi lho…

Seorang pria Thailand telah ditangkap karena menyukai foto di Facebook tentang skandal korupsi raja.  Juru bicara militer Thailand Kolonel Burin Thongprapai menyatakan pada hari Kamis (10/12/2015), penangkapan ini dilakukan karena dia telah melakukan pencemaran nama baik kerajaan Thailand.

Seorang pekerja pabrik Thanakorn Siripaiboon, 27, ditangkap di rumahnya di Samut Prakan, dekat Bangkok. Ia didakwa sebagai provokator.

“Pada tanggal 2 Desember 2015, ia mengklik tombol “suka” pada foto berslogan “mengobati Raja” dan men-share foto itu kepada 608 temannya,” Burin kepada AFP.

Siripaiboon telah mengakui tuduhan itu dan menghadapi ancaman hukuman hingga 32 tahun penjara.

Menurut Emirates247, di bawah hukum Thailand siapa pun yang menghina Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, dan ratu, pewaris atau bupati bisa menghadapi hukuman berat di penjara.

Duh serem ya! Makanya berhati-hatilah di media sosial…

Benarkah Kereta Emas Nazi ada di Polandia

Konon, pada detik-detik akhir menjelang kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, ketika dari timur Tentara Merah Rusia dan dari arah barat Tentara Sekutu terus menjepit posisi loyalis Nazi, satu rangkaian kereta berangkat dari Kota Breslau (kini Wroclaw, Polandia) menuju Waldenburg (kini Wałbrzych, Polandia). Kedua kota ini hanya berjarak sekitar 60 kilometer.

Tak rela timbunan emasnya dirampas Sekutu dan Tentara Merah, para pejabat Nazi berniat menyembunyikannya. Kereta dari Breslau ini mengangkut batangan-batangan emas hasil rampasan tentara Nazi dari negara-negara Eropa Timur. Tapi, sejak hari itu, kereta emas Nazi ini tak terdengar lagi kabarnya.

Seperti dikutip Douglas Botting dan Ian Sayer dalam bukunya, Nazi Gold: The Sensational Story of the World's Greatest Robbery, dari Bank Nasional Hungaria saja, Reichsbank mengeruk emas senilai US$ 32,2 juta (kurang-lebih setara dengan US$ 550 juta atau Rp 7,5 triliun hari ini) dan US$ 2,5 juta (setara dengan US$ 42,7 juta atau Rp 585 miliar hari ini) dari Bank Sentral Republik Cek.

Total nilai emas yang dirampas tentara Nazi selama Perang Dunia II ditaksir sekitar US$ 772 juta, setara dengan US$ 13,2 miliar atau Rp 180 triliun hari ini. Setiap emas yang dirampas kemudian dicairkan, dicetak ulang dan diberi stempel RB, Reichsbank, dengan lambang elang.

Tak cuma menimbun emas rampasan dari bank sentral, Reichsbank bekerja sama dengan Schutzstaffel (SS), unit paramiliter Nazi juga mengumpulkan segala macam harta rampasan dari para tawanan di kamp konsentrasi, mulai gigi palsu emas hingga koin emas. Ratusan ton emas yang dikumpulkan tentara Nazi sebagian jatuh ke tangan pasukan Sekutu kala perang berakhir.

Sebagian penduduk Walbrzych percaya, gerbong-gerbong yang mengangkut 300 ton emas dan harta rampasan Nazi itu disembunyikan di bekas lorong-lorong kereta bawah tanah tak jauh dari Kastil Ksiaz di kota tersebut. Eduard Wawrzyszko, penunggu Kastil Ksiaz, menuturkan, bos besar Nazi, Adolf Hitler, pernah singgah ke kastil itu pada 1943. Tak jelas untuk kepentingan apa, Hitler memerintahkan anak buahnya membangun jaringan terowongan kereta bawah tanah di sekitar Kastil Ksiaz. Tapi, hingga perang usai, proyek ini belum tuntas.
Perempuan Yahudi yang selamat dari holocaust/Reuters


Selama puluhan tahun, para pemburu terus menelusuri jejak kereta emas dari Breslau, tapi hasilnya nihil. Andrzej Gaik, pemandu wisata di Walbrzych, sudah ratusan kali ke Kastil Ksiaz, tapi dia tak pernah melihat jejak kereta emas Nazi. "Aku juga tak percaya ada orang yang pernah berhasil mendekati jejak kereta emas itu," kata Andrzej kepada stasiun televisi TVN24 pada Agustus lalu.
Di depan sejumlah wartawan dan sorotan kamera televisi, Andreas Richter dan Piotr Koper mengumumkan kabar heboh. Warga Jerman dan Polandia ini mengklaim berhasil menemukan jejak kereta emas Nazi di Walbrzych. Sebagai imbalan atas usaha mereka menelusuri harta kartun Nazi, Andreas dan Piotr menuntut hak 10 persen dari nilai harta di kereta emas.

"Kami punya bukti tak terbantahkan," kata Piotr seperti dikutip Guardian. Keduanya telah menunjuk tim pengacara untuk mengurus klaim atas kereta emas. "Penemuan ini setara dengan penemuan kapal Titanic," kata Jarosław Chmielewski, anggota tim pengacara, kepada Radio Wroclaw.

Salah satu sumber rujukan utama Andreas dan Piotr adalah Tadeusz Slowikowski, 85 tahun. Sudah puluhan tahun Tadeusz menelusuri jejak kereta emas Nazi. Menurut Tadeusz kepada Daily Mail, dia pertama kali mendengar cerita soal kereta emas itu dari seorang Jerman bernama Schulz pada 1950-an.

"Aku menolong dia saat tengah dikeroyok orang. Sebagai ucapan terima kasih, dia bercerita soal terowongan kereta itu," kata Tadeusz. Menurut penuturan Schulz, untuk menghapus jejak kereta emas, semua pekerja penggarap terowongan dan anggota keluarganya dibunuh oleh Nazi. Tadeusz sudah berulang kali menyampaikan informasi itu kepada pemerintah daerah, tapi pejabat pemerintah malah menyuruhnya tutup mulut.

Andreas dan Piotr mengaku sudah menguji informasi dari Tadeusz dan sejumlah informan lain dengan menggunakan magnetometer dan radar pemindai dalam tanah. "Kami berhasil menemukan karena kami orang setempat," kata Piotr kepada NBC. Kementerian Pertahanan Polandia dan Pemerintah Kota Wałbrzych sudah mengirimkan tim beserta perlengkapannya untuk memeriksa klaim Andreas dan Piotr. Benarkah ada kereta emas di Wałbrzych?

"Mungkin ada terowongan di bawah sana, tapi tak ada kereta," kata Janusz Madej, ketua tim peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Krakow, kepada Guardian pekan lalu. Jika ada rangkaian gerbong kereta sepanjang 100 meter terkubur pada kedalaman 2,5 meter, menurut Janusz, mestinya tampak jelas pada hasil pemindaian. "Apakah kalian melihat pola itu di foto ini? Tidak. Jadi tak ada kereta."
Terowongan Nazi di Polandia/Reuters


Hasil penelitian tim Janusz tak membuat Andreas dan Piotr mengurungkan niat memburu kereta emas Nazi. Mereka tetap yakin bahwa hasil penelitian mereka lebih akurat. "Tak mungkin gambar seperti itu dihasilkan dari bentukan alam.... Mungkin saja mereka salah," kata Piotr kepada New York Times. Janusz juga percaya hasil pemindaian mereka tak meleset. "Manusiawi jika kita membuat kesalahan.... Tapi sungguh bodoh jika tetap ngotot padahal salah."

Mamfaat buah manggis

Buah manggis, buah dengan kulit merah keunguan ini menjadi salah satu buah favorit orang Indonesia. Buah dengan rasa yang manis agak asam ini ternyata mempunyai sejuta manfaat seperti penangkal kolestrol, menjaga kesehatan otak dan syaraf serta pengontrol gula darah yang baik untuk penderita diabetes.

Manfaat manggis tidak hanya bisa didapatkan dari daging buahnya saja tapi juga dari kulitnya.
Ekstrak kulit manggis mempunyai kandungan gizi yang lebih banyak dibandingkan buahnya. Banyak sekali manfaat dari buah manggis yang bisa didapatkan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

• MENGOBATI SARIAWAN
Kandungan vitamin C pada manggis juga berfungsi untuk menyembuhkan sariawan. Cara membuat ramuan untuk mengobati sariawan yaitu dengan menyiapkan kulit buah dari 2 buah manggis yang dicuci dan dipotong-potong terlebih dahulu. Rebus kulit manggis dengan 3 gelas air sampai ukuran berkurang 50 persen. Setelah dingin, saring hasil rebusan dan buat untuk berkumur.

• MENGATASI DIARE
Buah manggis menjadi buah yang cukup populer di Filipina. Masyarakat Filipina biasanya menggunakan hasil rebusan daun manggis dan kulitnya untukmengatasi berbagai gejala penyakit seperti, menurunkan suhu tubuh saat demam, mengatasi diare, sariawan, disentri, hingga gangguan saluran kencing.

• ANTI KANKER
Kandungan xanthone dalam kulit dan buah manggis bersifat anti proliferasi danapoptosis yakni, efektif untuk menghambat pertumbuhan sekaligus menghancurkan sel-sel kanker.

• MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG
Buah manggis juga mengandung sejumlah mineral seperti tembaga, mangan dan magnesium. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh untuk membantu mengontrol detak jantung, dan tekanan darah. Dengan demikian, buah manggis menawarkan perlindungan terhadap penyakit jantung koroner dan diabetes.

• MEREMAJAKAN KULIT
Khusus untuk wanita, Anda pasti menyukai khasiat dari kulit buah manggis yaitu bikin Anda lebih awet muda. Kandungan anti oksidan di dalamnya mampu mencegah penuaan dini dan meregenerasi sel kulit. Bahkan pada Anda yang mengalami berbagai penyakit kulit.

• SEBAGAI PENGOBAT DIABETES ALAMI
Manfaat kulit manggis sebagai penurun kadar gula dalam darah sangat berkaitan erat dengan penyakit diabetes atau biasa disebut dengan istilah kencing manis. Seperti telah dijelaskan di atas, ekstrak kulit manggis mengandung zat yang bernama xanthone yang dapat berfungsi untuk mengurangi terjadinya resistensi insulin yang terjadi pada diabetes tipe 2.

CARA MENGOLAH KULIT BUAH MANGGIS

• DIBUAT JUS
Caranya kerok kulit buah manggis, taruh dalam blender kemudian campurkan air satu gelas dan tambahkan gula secukupnya agar rasanya menjadi manis, lebih baik anda gunakan gula merah/gula jawa, anda juga bisa menambahkan madu agar rasanya tidak terlalu pait, setelah itu blender sampai halus. Kemudian minum dengan rutin setiap 2 kali sehari.

• DIREBUS DAN DIKERINGKAN
Caranya adalah iris kulit buah manggis tipis-tipis kemudian jemur diterik matahari hingga kering, hal ini bertujuan agar kulit manggis tersebut bisa bertahan lama serta tahan terhadap jamur. Sementara itu untuk membuatnya jadi obat, ambilah satu genggam kulit buah manggis yang sudah kering kemudian rebus dengan segelas air, tunggu beberapa saat hingga kulit manggis tersebut menjadi layu. Setelah layu ambil rebusan kulit manggis tersebut kemudian pakailah untuk membuat jus dan campur dengan buah lainnya.

• DITUMBUK
Caranya hampir sama dengan diatas, yakni keringkan kulit buah manggis, kemudian setelah kering ambil kulit manggis secukupnya lalu tumbuk hingga menjadi serbuk yang halus. Sementara itu untuk membuatnya menjadi obat, ambilah serbuk dari kulit manggis tersebut kemudian campurkan dengan jus/seduh dengan air yang panas kemudian tambahkan madu biar rasanya tidak pekat/pahit.


Buah jamblang langka dan khasiatnya

Buah Duwet atau beberapa orang menyebutkan buah jamblang ini adalah buah yang langka.. Meskipun langka, kehadiran tanaman ini di Indonesia dapat tumbuh dengan subur.
Buahnya berbentuk lonjong, begitu juga bijinya. Duwet mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, berkenaan dengan antioksidannya yang tinggi yang dikarenakan warna (pigmen) ungu yang di kenal dengan nama antosianin. Antioksidan ini bertindak dalam menghindar serta memerangi bermacam penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, asam labung, dan diabetes.

Antioksidan duwet di pengaruhi oleh kematangannya. Buah mentah (berwarna hijau) mempunyai antioksidan yang rendah. Sementara buah masak (berwarna ungu) mempunyai antioksidan tertinggi. Oleh karenanya, duwet baik dikonsumsi dalam situasi telah masak dan fresh. Bila kurang segar antioksidannya telah jauh menyusut.
Berikut ini adalah manfaat buah duwet atau jamblang bagi kesehatan:

1. Melindungi Kesehatan Jantung
Siapa yang menduga bahwa dalam buah duwet yang kecil serta manis itu nyatanya memiliki kandungan 23 mg sodium serta 56 mg kalium dalam tiap-tiap 100 gr. Sodium serta kalium sangatlah bertindak untuk mengatur otot jantung, menolong mengatur detak jantung serta hindari beragam jenis kemungkinan penyakit lantaran serangan jantung.

2. Tingkatkan Nafsu Makan
Permasalahan nafsu makan dapat terjadi oleh siapapun, baik orangtua ataupun anak-anak. Pemicunya sangatlah beragam dari mulai masalah pencernaan, sakit perut, sembelit, serta penyakit lain. Tetapi mengkonsumsi buah duwet yang masih fresh nyatanya sangatlah baik untuk melakukan perbaikan system pencernaan hingga dapat tingkatkan nafus makan.

3. Menangani Sakit Lambung
Permasalahan penyakit lambung seperti maag benar-benar sangat mengganggu. Perut bakal merasa kurang nyaman serta jika berisi makanan jadi bakal merasa perih. Beragam senyawa yang bekerja untuk memulihkan keadaan lambung bakal makin bertambah sepanjang masa penyimpanan. Anda dapat memakai juice buah duwet ini untuk menyembuhkan penyakit maag serta masalah pencernaan lain.

4. Menyembuhkan Sakit Batuk
Menyembuhkan penyakit batuk menahun yang susah untuk sembuh nyatanya dapat juga menggunakan buah duwet fresh. Buah duwet yang masih fresh memiliki kandungan vitamin C serta senyawa antioksidan yang nyatanya bisa melawan bakteri atau infeksi kuman pemicu batuk kronis.

5. Penyembuhan luka diabetes.
Kandungan alfa phytosterol, sejenis sterol yang memiliki sifat mencegah kelebi

han kolesterol atau anticholesteremik. Sementara di dalam buah duwet juga banyak mengandung astringent, suatu zat yang dipercaya dapat membantu penyembuhan luka diabetes katena sifat astringent yang dapat memperkecil permukaan kulit.

6. Menangani Sakit Perut
Buah duwet yang masih fresh memiliki kandungan senyawa antosianin, kaemferol serta asam elagik yang nyatanya sangatlah bermanfaat untuk menolong aliran pencernaan, manfaat usus serta menolong turunkan permasalahan tekanan darah tinggi.

7. Menurunkan Kadar Gula pada Penderita Diabetes
Penyakit diabetes menjadi salah satu penyakit yang sangat mengerikan. Penyakit ini disebabkan karena organ yang memproduksi hormon insulin tidak bekerja sehingga tubuh tidak bisa mengatur kadar gula dalam darah. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan gula membuat tubuh memproduksi kadar gula yang sangat tinggi. Pengobatan diabetes dengan memakai buah duwet telah dimulai di kawasan India dan sekarang mulai dipercaya di Inggris.


8. Duwet Mendukung Pembentukan Sel Darah Merah
Produksi sel darah merah dalam tubuh memiliki pengaruh yang sangat besar. Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan anemia, gangguan emosi, pola konsentrasi yang rendah dan tubuh yang lebih lemah. Konsumsi buah duwet 100 gram sehari bisa mencukupi kebutuhan tubuh untuk memproduksi sel darah merah. Hal ini disebabkan karena buah duwet mengandung zat besi yang mudah diterima oleh tubuh.

Buah Kersen bisa menyembuhkan segala macam penyakit

KENALI MANFAAT ALAMI DARI "SI IMUT KERSEN"

Apa nama buah kersen masih terdengar asing di telinga anda? Buah ini dibeberapa daerah memiliki nama yang berbeda-beda, ada yang menyebutnya bauh seri, buah talok, buah ceri, baleci (Madura), keres, dan masih banyak lagi, kalau daerah anda apa namanya? Buah ini berukuran sangat kecil namun memiliki rasa khas, manis.
Apa saja kira-kira manfaat buah kersen untuk kesehatan? Berikut ini kami bagikan beberapa khasiat buah kersen untuk Kesehatan yang perlu kita ketahui:

• Mengkonsumsi buah kersen atau meminum rebusan daun buah kersen dapat berkhasiat dalam membunuh microba yang berbahaya serta dapat digunakan sebagai antiseptic untuk membunuh bakteri berbahaya seperti C. Diptheriea, S. Aureus, P, Vulgaris, S. Epidemidis dan K. Rizhophil.

• Buah kersen juga sangat berkhasiat dalam mencegah peradangan serta dapat membantu dalam menurunkan demam, hal ini di karenakan buah kersen dapat berfungsi sebagai antiinflamasi.

• Buah kersen juga dapat berfungsi sebagai anti tumor yang sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

• Mengkonsumsi buah kersen secara rutin setiap hari dapat bermanfaat dalam mengobati asam urat, karena kandungan buah kersen dapat menormalkan asam urat di dalam tubuh sehingga asam urat kembali nomal.

• Menurunkan tekanan darah tinggi dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi buah kersen secara rutin setiap hari sampai tekanan darah kembali normal, karena buah kersen mengandung kalium yang dapat membantu menstabilkan tekanan darah tinggi. Selain itu, dengan kembali normalnya tekanan darah maka dapat menurunkan resiko terkena stroke atau bahkan diabetes

• Buah kersen juga ternyata dapat meningkatkan kesehatan mata, hal ini dikarenakan tingginya kandungan vitamin A dan betakaroten yang terdapat pada buah kersen sehingga daya penglihatan akan tetap terjaga.

• Menjaga kesehatan kesehatan kulit dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi buah kersen, karena buah kersen mengandung vitamin C yang dapat mencegah timbulnya tanda penuaan. Sehingga kulit akan tampak awet muda dan bersih bersinar.

• Membantu menurunkan berat badan juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi buah kersen secara rutin, karena buah kersen mengandung karbohidrat yang cukup sehingga dapat menahan lapar lebih lama.

• Mengobati Diabetes
Manfaat buah kersen untuk diabetes dapat dirasakan dengan mengkonsumsi buah manis ini secara langsung atau meminum air rebusan dari daun kersen setiap harinya. Daun kersen mengandung zat yang mampu untuk menurunkan kadar gula dalam tubuh penderita diabetes. Khasiat ini sudah dilakukan sejak lama dan peneliti menemukan senyawa kima golongan flavonoid dan saponin yang bekerja sebagai anti oksidan dan dapat menyekresi hormon insulin yang dibutuhkan dalam metabolisme gula.

Buah dan daun kersen memiliki zat anti diabetes yang dapat membantu untuk mensekresi gula dalam metabolisme tubuh pada penderita diabetes. Caranya yaitu dengan menggunakan 50 hingga 100 gr daun kersen yang telah dicuci bersih. Rebus daun tersebut dengan 1 L air hingga mendidih dan tersisa setengahnya. Minum air rebusan 2 kali sehari. Atau menggunakan ekstrak daun kering sebanyak 2-5 gr dan diseduh dengan 200 ml air.

Ternyata : Ini lah mamfaat buah murbei

"Si Mungil Dengan 1001 Manfaatnya"

Murbei dengan nama latin Morus merupakan tanaman yang berbuah sepanjang tahun namun kurang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kebanyakan masyarakat khususnya di Indonesia masih belum mengetahui bahwa buah murbei memiliki manfaat untuk kesehatan. Buah murbei memiliki rasa asam manis dan akan menjadi lebih manis lagi ketika telah berwarna kehitaman. Rasanya yang manis dan segar membuat buah ini layak untuk dikonsumsi terutama bagi penderita diabetes.
KAMU PENDERITA DIABETES? KENALI 6 BAHAYA FATAL DIABETES YANG DOKTER TIDAK TAHU
KANDUNGAN NUTRISI BUAH MURBEI

Buah murbei dapat diproduksi dikonsumsi dalam keadaan segar maupun diolah menjadi jus. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa di dala buah murbei segar terdapat komposisi sebagai berikut: air, karbohidrat, protein, lemak terdiri dari asam lemak linoleat, stearik, dan asam olea, serat, zat besi dan vitamin C A, E, dan K.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari buah Murbei:
1. Kaya Zat Antosianin
Warna merah keunguan yang terdapat pada buah murbei dihasilkan oleh pigmen warna yang disebut sebagai antosianin. Antosianin tergolong sebagai senyawa flavanoid yang mampu melindungi sel dari ultraviolet dan memiliki banyak manfaat. Antosianin bermanfaat untuk mengobati banyak penyakit seperti : serangan jantung, mencegah penyempitan pembuluh darah, mencegah kanker dan diabetes.

2. Menurunkan Kolesterol Tubuh
Buah murbei terbukti mampu menurunkan kolesterol. Hal ini telah diteliti dan dibuktikan di Departemen Gizi Masyarakat IPB.
Manfaat buah murbei untuk menurunkan kolesterol dihasilkan dari kandungan zat seperti kuersentin yang kadarnya mencapai 1,12% dari 100 gram buah murbei segar, manfaat vitamin C dengan kadar yang mencapai 37,06 mg, dan antosianin.

3. Awet Muda
Kaya dengan antioksidan menjadikan buah murbei layak dikonsumsi jika ingin tetap awet muda. Antioksidan dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang mampu merusak kesehatan tubuh. Selain itu, antioksidan pada buah murbei mampu mencegah terjadinya penuaan dini karena dapat berfungsi sebagai agen anti penuaan.

4. Mengatur kadar gula Penderita Diabetes
Penderita diabetes pada umumnya mengalami kenaikan dan penurunan kadar gula yang tidak teratur setiap saat. Hal inilah yang menyebabkan kenapa penderita diabetes cenderung mengalami komplikasi. Murbei telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Cina untuk mengatasi diabetes.

Murbei mengandung senyawa yang bersifat seperti insulin, sehingga membantu untuk menjaga kadar gula. Namun bagian yang dimanfaatkan untuk memperoleh manfaat ini bukanbuahnya, melainkan daun dari tanaman murbei. Hal ini telah diteliti di Jepang dan telah dibuktikan bahwa daun murbei mampu menghambat penyebab diabetes.

5. Meningkatkan imunitas
Musim pancaroba tentunya akan membuat daya tahan tubuh kita menurun sehingga kita akan mudah terserang penyakit seperti flu. Buah murbei yang kaya akan vitamin C mampu menjadi asupan yang meningkatkan imunitas sehingga kekebalan tubuh akan meningkat dan terhindar dari penyakit seperti flu.

6. Mengatasi Anemia
Anemia merupakan kondisi dimana seseorang kekurangan jumlah hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Anemia terjadi karena kurangnya zat besi. Buah murbei mengandung manfaat zat besi sehingga bisa dijadikan sebagai makanan yang membantu untuk mengatasi anemia.


7. Menjaga Kesehatan Mata
Buah murbei juga mengandung manfaat vitamin A dan karoten yang baik untuk kesehatan mata. Selain menjaga kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk memperkuat dan mempertajam pandangan mata, mengurangi ketegangan mata serta melindungi mata dari radikal bebas dan degenerasi retina.

Doa dan Shalat Malam

Allah Ta'ala berfirman yang: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Apapun hajat dan keinginanmu, cobalah pinta didalam sholat malammu, dimana saat ketika sepertiga malam itu semua pintu rahmat, pintu rezeki dan ampunan telah Allah bukakan untuk para hamba-hamba-Nya
Rasululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hendaklah kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi)
Bermunajatlah pada Allah di akhir malam ketika kondisi begitu sulit.
‘Ali bin Abi Thalib pernah menceritakan,
رَأَيْتُنَا لَيْلَةَ بَدْرٍ وَمَا مِنَّا إِنْسَانٌ إِلاَّ نَائِمٌ إِلاَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِنَّهُ كَانَ يُصَلِّى إِلَى شَجَرَةٍ وَيَدْعُو حَتَّى أَصْبَحَ وَمَا كَانَ مِنَّا فَارِسٌ يَوْمَ بَدْرٍ غَيْرَ الْمِقْدَادِ بْنِ الأَسْوَدِ

“Kami pernah memperhatikan pada malam Badar dan ketika itu semua orang pada terlelap tidur kecuali Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Beliau melaksanakan shalat di bawah pohon. Beliau memanjatkan do’a pada Allah hingga waktu Shubuh. Dan tidak ada di antara kami tidak ada yang mahir menunggang kuda selain Al Miqdad bin Al Aswad.”Dalam riwayat lain disebutkan,

يُصَلِّى وَيَبْكِى حَتَّى أَصْبَحَ
“Beliau melaksanakan shalat sambil menangis hingga waktu shubuh.” (HR.Ahmad)
Adapun Waktu utama untuk shalat malam adalah di akhir malam. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kami -Tabaraka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya” (HR.Bukhari)
Semoga kita bisa mendapatkan fadhilahnya dan menjadi ahlul istiqamah dalam setiap ibadah.

Sumber : Facebook Alhabib Quraisy Baharun

Kenikmatan oleh pemberi kenikmatan

GUNAKANLAH KENIKMATAN ITU SEBELUM DICABUT OLEH DZAT PEMBERI KENIKMATAN
Mampukah kita menghitung nikmat-nikmat Allah Ta’ala yang telah kita dapat hingga saat ini? Tentulah, Tidak! Menghitung jumlah nikmat dalam sedetik saja kita tidak mampu, terlebih sehari bahkan selama hidup kita di dunia ini. Tidur, bernafas, makan, minum, bisa berjalan, melihat, mendengar, dan berbicara, semua itu adalah nikmat dari Allah Ta’ala, bahkan bersin pun adalah sebuah nikmat. Jika dirupiahkan sudah berapa rupiah nikmat Allah itu? Mampukah kalkulator menghitungnya? Tentulah, TIDAK! Sudah berapa oksigen yang kita hirup? Berapa kali mata kita bisa melihat atau sekedar berkedip? Sampai kapan pun kita tidak akan bisa menghitungnya. Sebagaiman Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18).
Namun ada beberapa hal bagi mereka yang tidak menggunakan kenikmatan itu secara positif,
Sungguh kasih sayang Allah dengan memberi berbagai nikmat yang diberikan kepada pelaku maksiat inilah yang disebut dengan istidraj. Bentuknya, Allah Ta’ala membukakan pintu-pintu kenikmatan duniawi kepada orang yang banyak mengerjakan maksiat. Akhirnya, dia pun tertipu dan terperdaya. Orang tersebut merasa bahwa dia tidak berbuat dosa, sehingga dia pun terus tenggelam dalam kemaksiatannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ …
“Jika Allah memberikan kenikmatan kepada seorang hamba padahal dia tetap dengan maksiat yang dikerjakannya, maka sesungguhnya itu adalah istidraj …” (HR. Ahmad)
Mudah-mudahan kenikmatan yang kita rasakan sekarang bukan istidraj, kelanjuran oleh Allah agar kita tambah jauh dari-Nya

Sumber : Facebook  Alhabib Quraisy Baharun

Hidup Ini Menyenangkan siapa

Hidup ini Mau Menyenangkan Siapa?

Menyenangkan Allah atau hanya sekedar mau menyenangkan manusia belaka?

Rasulullah saw bersabda :
"Barangsiapa yang menyulut kemurkaan Allah demi menyenangkn manusia, maka Allah akan murka kepadanya, dan orang-orang yang tadi disenangkan dalam kemurkaan Allah pun akan dibuat-Nya murka pada dirinya.

Dan barangsiapa demi menyenangkan Allah rela dibenci oleh manusia, maka Allah ridha kepadanya dan orang-orang yang tadi membencinya karena ia lebih mendahulukan ridha Allah, diubah oleh Allah menjadi ridha kepadanya . Sehingga Allah memperindah dirinya dan memperindah ucapannya juga amalnya dalam pandangan manusia" (H.R. at-Thabrani)

Sungguh kita akan sangat merugi didunia dan di akhirat, jika Allah tidak menjadi prioritas, pandangan dan pujian manusia tidaklah semuanya benar, adakalanya mereka memuji karena ada sesuatu yang ada padamu, bisa jadi karena ada maksud tertentu. Namun jika semua amalan kita sandarkan dan harapkan keridho'an-Nya, hal itu tidak akan pernah sia-sia, walaupun berjuta mata makhluk coba membenci disaat Allah mengangkat derajatnya dan merubah kebencian itu menjadi sayang yang dulunya memaki anda kini berubah menjadi orang yang sangat cinta kepada anda seperti pada zaman Rasulullah beberapa sahabat dimasanya sebelum memeluk Islam betapa bencinya kepada Rasulullah dan setelah diberi Hidayah dan Allah merubah rasa benci itu menjadi cinta yang terdahsyat,

Begitulah kiranya setiap amal-amalan kita hendaknya mengharap cinta Allah, ridha' Allah Ta'ala dan apabila cinta itu diberikannya pada anda, DIA berfirman di hadits qudsi-Nya:
".... Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.’”

Raihlah cinta Allah itu Saudara-saudariku

Semoga bermanfaat, silahkan share/tandai/bagikan
Sumber : Facebook Alhabib Quraisy Baharun

Ini Bukti Keabsahan Shalat Aswaja sesuai dengan Tuntunan Rasulullah

Membaca Niat عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى (رواه البخاري) Rasulullah Saw bersabda: "(Keabsahan) amal adalah dengan niat. Seseorang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan" (HR al-Bukhari No 1) mengucapkan niat dalam salat bukanlah bid'ah, sebab Rasulullah dalam sebagian ibadahnya juga melafadzkan niat, diantaranya; قَالَ أَنَسٌ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَبَّيْكَ بِعُمْرَةٍ وَحَجٍّ (رواه مسلم 2195) Anas berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda (dalam niat haji dan umrah): "Saya penuhi panggilan-Mu dengan Umrah dan Haji" (HR Muslim No 2195) عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ فَقُلْنَا لاَ قَالَ فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ (رواه مسلم 1951) Aisyah berkata: Rasulullah Saw datang kepada saya lalu bertanya: "Apa ada makanan? Kami menjawab "Tidak ada". Rasulullah berkata: Kalau begitu saya berpuasa" (HR Muslim No 1951) Membaca Takbir عن أَبي هُرَيْرَةَ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُولُ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنْ الرُّكُوعِ ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ فِي الصَّلاَةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنْ الْمَثْنَى بَعْدَ الْجُلُوسِ ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ إِنِّي َلأَشْبَهُكُمْ صَلاَةً بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (صحيح البخاري 747 ومسلم 591) Abu Hurairah berkata: Jika Rasulullah mau melaksanakan salat beliau bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika rukuk, kemudian membaca 'Sami'allahu liman hamidahu' ketika bangun dari rukuk, kemudian dalam posisi berdiri beliau membaca 'Rabbana wa laka al-hamdu', kemudian bertakbir ketika turun ke posisi sujud, kemudian bertakbir ketika bangun dari sujud, kemudian bertakbir ketika hendak sujud (kedua), kemudian bertakbir ketika bangun dari sujud, dan beliau lakukan seperti itu di semua salat hingga selesai. Dan Rasulullah bertakbir ketika berdiri dari dua rakaat setelah duduk. Abu Hurairah berkata: "Sungguh saya yang paling sesuai diantara kalian dengan salat Rasulullah Saw" (HR Bukhari dan Muslim) Mengangkat Kedua Tangan عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا كَبَّرَ لِلصَّلاَةِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوْعِ وَإِذَا قَامَ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ (رفع اليدين للبخاري) "Dari Ali bin Abi Thalib: Sesungguhnya Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya ketika takbir salat kea rah dua pundaknya, juga ketika hendak rukuk, bangun dari rukuk dan ketika bangun dari rakaat kedua" (HR Bukhari dalam kitab Raf'u al-Yadain) Tangan Bersedekap عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ هُلْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّنَا فَيَأْخُذُ شِمَالَهُ بِيَمِينِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ هُلْبٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ (رواه الترمذى 234) وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالتَّابِعِينَ وَمَنْ بَعْدَهُمْ يَرَوْنَ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ يَمِينَهُ عَلَى شِمَالِهِ فِي الصَّلَاةِ وَرَأَى بَعْضُهُمْ أَنْ يَضَعَهُمَا فَوْقَ السُّرَّةِ وَرَأَى بَعْضُهُمْ أَنْ يَضَعَهُمَا تَحْتَ السُّرَّةِ وَكُلُّ ذَلِكَ وَاسِعٌ عِنْدَهُمْ "Rasulullah Saw menjadi imam kami kemudian beliau memegang tangan kiri dengan tangan kanan beliau" (HR Turmudzi No 234). Turmudzi berkata: "Para ulama mengamalkan seperti ini, baik para sahabat Nabi, Tabiin dan generasi setelahnya, mereka meletakkan tangan kanannya diatas tangan kiri dalam salat. Mereka melatakkan tangannya diatas pusar, dan sebagian ulama yang lain meletakkan di bawah pusar. Menurut mereka ini ditolerir" بَاب وَضْعِ يَدِهِ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى بَعْدَ تَكْبِيرَةِ الْإِحْرَامِ تَحْتَ صَدْرِهِ فَوْقَ سُرَّتِهِ وَوَضْعُهُمَا فِي السُّجُودِ عَلَى الْأَرْضِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ (صحيح مسلم 2/ 365) (Bab dalam Sahih Muslim: "Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri setelah takbiratul ihram, dibawah dada dan di atas pusar") Dua riwayat tentang meletakkan tangan di dada saat salat adalah dlaif 1-   حدثنا أبو توبة حدثنا الهيثم عن ثور عن سليمان بن موسى (قال البخاري عنده مناكير) عن طاووس قال كان رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يضع يده اليمنى على يده اليسرى ثم يشد بهما على صدره وهو في الصلاة اهـ المراسيل لأبي داود (1/ 26) 2-   وَرَوَاهُ ابْن خُزَيْمَة أَيْضا فِي «صَحِيحه» عَن وَائِل قَالَ : «صليت مَعَ رَسُول الله - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم - فَوضع يَده الْيُمْنَى عَلَى (يَده) الْيُسْرَى عَلَى صَدره» . قال الألباني : إسناده ضعيف لأن مؤملا وهو ابن اسماعيل سيئ الحفظ لكن الحديث صحيح جاء من طرق أخرى بمعناه وفي الوضع على الصدر أحاديث تشهد له (صحيح ابن خزيمة 1/ 243) Permulaan Iftitah عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ الْقَائِلُ كَلِمَةَ كَذَا وَكَذَا قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ عَجِبْتُ لَهَا فُتِحَتْ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ. قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَلِكَ (رواه مسلم 943) Doa Iftitah عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ (رواه مسلم 1290) Membaca Basmalah Dengan Keras  ( قال الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنِي أَنَّ ابن عَبَّاسٍ رضي اللَّهُ عنهما كان يقول إنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم كان يَفْتَتِحُ الْقِرَاءَةَ ببسم اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ (الأم 1/ 107) Imam Syafii meriwayatkan hadis dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw mengawali bacaan dengan Bismillah (al-Umm) وَعَن أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْه قَالَ قَالَ رَسُول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ إِذا قَرَأْتُمْ الْحَمد فأقرؤا بِسم الله الرَّحْمَن الرَّحِيم إِنَّهَا أم الْقُرْآن وَأم الْكتاب والسبع المثاني وبسم الله الرَّحْمَن الرَّحِيم إِحْدَى آياتها رَوَاهُ الدَّار قطني بِإِسْنَاد كل رِجَاله ثِقَات لَا جرم ذكره ابْن السكن فِي سنَنه الصِّحَاح (تحفة المحتاج إلى أدلة المنهاج لابن الملقن 1/ 292) Doa I'tidal عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري 754) عَنْ الْحَكَمِ قَالَ غَلَبَ عَلَى الْكُوفَةِ رَجُلٌ قَدْ سَمَّاهُ زَمَنَ ابْنِ الْأَشْعَثِ فَأَمَرَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ فَكَانَ يُصَلِّي فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ قَامَ قَدْرَ مَا أَقُولُ اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ (رواه مسلم 725) Doa dalam Rukuk dan Sujud عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْعَلُوهَا فِي رُكُوعِكُمْ فَلَمَّا نَزَلَتْة { سَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى } قَالَ اجْعَلُوهَا فِي سُجُودِكُمْ . زَادَ قَالَ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَكَعَ قَالَ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ ثَلَاثًا وَإِذَا سَجَدَ قَالَ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ ثَلَاثًا (رواه أبو داود 736) قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذِهِ الزِّيَادَةُ نَخَافُ أَنْ لَا تَكُونَ مَحْفُوظَةً قَالَ أَبُو دَاوُد انْفَرَدَ أَهْلُ مِصْرَ بِإِسْنَادِ هَذَيْنِ الْحَدِيثَيْنِ حَدِيثِ الرَّبِيعِ وَحَدِيثِ أَحْمَدَ بْنِ يُونُسَ وأما زيادة وبحمده فهي عند أبي داود من حديث عقبة الآتي وعند الدارقطني من حديث ابن مسعود الآتي أيضا . وعنده أيضا من حديث حذيفة . وعند أحمد والطبراني من حديث أبي مالك الأشعري وعند الحاكم من حديث أبي جحيفة [ ص 273 ] ولكنه قال أبو داود بعد إخراجه لها من حديث عقبة أنه يخاف أن لا تكون محفوظة . وفي حديث ابن مسعود السري بن إسماعيل وهو ضعيف . وفي حديث حذيفة محمد بن عبد الرحمن بن أبي ليلى وهو ضعيف . وفي حديث أبي مالك شهر بن حوشب وقد رواه أحمد والطبراني أيضا من طريق ابن السعدي عن أبيه بدونها . وحديث أبي جحيفة قال الحافظ : إسناده ضعيف وقد أنكر هذه الزيادة ابن الصلاح وغيره ولكن هذه الطرق تتعاضد فيرد بها هذا الإنكار (نيل الأوطار 2/ 271) Adapun tambahan 'wa bi hamdihi' terdapat dalam riwayat Abu Dawud dari Uqbah, juga dalam riwayat Daruquthni dari Ibnu Mas'ud dan Hudzaifah, dalam riwayat Ahmad dan Thabrani dari Abu Malik al Asy'ari, dalam riwayat al-Hakim dari Abu Juhaifah. Dalam riwayat-riwayat tersebut ada beberapa perawi dlaif, al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: Ibnu Shalah mengingkari tambahan tersebut, tetapi banyaknya riwayat tersebut saling menguatkan. Dengan demikian pengingkaran tersebut dapat ditolak dengan anyaknya riwayat-riwayat di atas (Nailul Authar, al-Hafidz Asy-Syaukani, 2/271) Doa Qunut عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ مَا زَالَ رَسُولُ اللهِ r يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا.(رواه أحمد والدارقطني). “Diriwayatkan dari Anas Ibn Malik t. Beliau berkata, “Rasulullah  r senantiasa membaca qunut ketika shalat subuh sehingga beliau wafat.” (Musnad Ahmad bin Hanbal, juz III, hal. 162 [12679], Sunan al-Daraquthni, juz II, hal. 39 [9]). Sanad hadits ini shahih sehingga dapat dijadikan pedoman. Imam Nawawi di dalam kitab al-Majmu’ menegaskan: حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ رَوَاهُ جَمَاعَةٌ مِنَ الْحُفَّاظِ وَصَحَّحُوْهُ وَمِمَّنْ نَصَّ عَلَى صِحَّتِهِ اْلحَافِظُ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍ الْبَلْخِي، وَالْحَاكِمُ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ فِي مَوَاضِعَ مِنْ كُتُبِ الْبَيْهَقِي وَرَوَاهُ الدَّارَقُطْنِي مِنْ طُرُقٍ بِأَسَانِيْدَ صَحِيْحَةٍ (المجموع ج 3 ص 504). “Hadits tersebut adalah shahih. Diriwayatkan oleh banyak ahli hadits dan mereka kemudian menyatakan kesahihannya. Di antara orang yang menshahihkannya adalah al-Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Ali al-Balkhi serta al-Hakim Abu Abdillah di dalam beberapa tempat di dalam kitab al-Baihaqi. Al-Daraquthni juga meriwayatkannya dari berbagai jalur sanad yang shahih.” (Al-Majmu’, juz III, hal. 504).   Doa Antara Dua Sujud عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي (رواه الترمذي 284) عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ قَالَ فَانْتَبَهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اللَّيْلِ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَ ثُمَّ رَكَعَ قَالَ فَرَأَيْتُهُ قَالَ فِي رُكُوعِهِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَحَمِدَ اللَّهَ مَا شَاءَ أَنْ يَحْمَدَهُ قَالَ ثُمَّ سَجَدَ قَالَ فَكَانَ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى قَالَ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ قَالَ فَكَانَ يَقُولُ فِيمَا بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي (رواه أحمد 5/ 460) جامع الأحاديث (36/ 281) 39305- عن نافع : أن ابن عمر كان يقوم إذا رفع رأسه من السجدة معتمدا على يديه قبل أن يرفعهما (عبد الرازق) أخرجه عبد الرزاق (2/178 ، رقم 2964) . Bacaan Tasyahhud عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ فَكَانَ يَقُولُ التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ (رواه مسلم 610) Sayyidina Muhammad Dalam bacaan salawat Rasulullah memang tidak menyebutkan lafadz 'Sayidina'. Namun penambahan tersebut bukan berarti bid'ah terlarang. Sebab dalam beberapa hadis disebutkan kata 'Sayid' kepada Nabi, seperti Sahal bin Hunaif yang memanggil Rasulullah dengan 'Ya Sayidi', dan Rasulullah tidak menyalahkannya: عَنْ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ فَقُلْتُ (لِرَسُوْلِ اللهِ) : يَا سَيِّدِي وَالرُّقَى صَالِحَةٌ (رواه الحاكم 8270 وقال هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه . تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح) Sahabat Abdullah bin Mas'ud mengajarkan membaca doa dengan tambahan kata 'Sayid': عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَحْسِنُوا الصَّلاَةَ عَلَيْهِ فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْرُونَ لَعَلَّ ذَلِكَ يُعْرَضُ عَلَيْهِ قَالَ فَقَالُوا لَهُ فَعَلِّمْنَا قَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ اجْعَلْ صَلاَتَكَ وَرَحْمَتَكَ وَبَرَكَاتِكَ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ وَإِمَامِ الْمُتَّقِينَ وَخَاتَمِ النَّبِيِّينَ مُحَمَّدٍ ... (رواه ابن ماجه 896) وأخرجه ابن ماجه من وجه اخر قوى لكنه موقوف على ابن مسعود (فتح الباري لابن حجر 11/ 158) Oleh karenya banyak para ulama yang menganjurkan menyebut kata 'Sayidina' dalam salat: وَقَوْلُهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ اْلأَوْلَى ذِكْرُ السِّيَادَةِ ِلأَنَّ اْلأَفْضَلَ سُلُوْكُ اْلأَدَبِ وَحَدِيْثُ لاَ تُسَوِّدُوْنِي فِي صَلاَتِكُمْ بَاطِلٌ (إعانة الطالبين 1/ 169) Hal yang utama adalah menyebut kata 'Sayid', sebab yang utama adalah menjaga etika. Sedangkan hadis yang artinya: "Jangan menyebut Sayid kepada saya di dalam salat" adalah hadis yang salah (I'anatut Thalibin 1/169) Menambah Bacaan Dzikir dalam Salat عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ (رواه البخاري 757) "Seorang sahabat di dalam salat menambah bacaan Rabbana wa laka al-hamdu… Selesai salat Nabi bertanya: "Siapa yang mengucapkan kalimat tadi?" Orang itu menjawab: "Saya". Nabi bersabda: "Saya melihat ada 30 malaikat lebih yang bergegas mencatatnya" (HR Bukari) Dari hadis ini Amirul Mu'minin fil hadis al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: وَاسْتُدِلَّ بِهِ عَلَى جَوَازِ إِحْدَاثِ ذِكْرٍ فِي الصَّلاَةِ غَيْرِ مَأْثُوْرٍ إِذَا كَانَ غَيْرَ مُخَالِفٍ لِلْمَأْثُوْرِ (فتح الباري لابن حجر 2/ 287) "Hadis ini dijadikan dalil diperbolehkannya memperbaharui dzikir di dalam salat yang tidak diajarkan oleh Rasulullah selama dzikir tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Rasulullah" (Fathul Bari 2/287) Bahkan hal ini dilakukan oleh sahabat yang lain: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ قَالَ ابْنُ عُمَرَ زِدْتُ فِيهَا وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ (رواه أبو داود 826) "Dalam kalimat Syahadat salat, Ibnu Umar berkata: Saya tambahkan bacaan Wahdahu la syarika lahu…" (Abu Dawud 826) Mengusap Wajah Setelah Salam وعن أنس بن مالك أن النبي صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا صَلَّى وَفَرَغَ مِنْ صَلاَتِهِ مَسَحَ بِيَمِيْنِهِ عَلَى رَأْسِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ اللَّهُمَّ أذْهِبْ عَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ، وفي رواية مَسَحَ جَبْهَتَهُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى وَقَالَ فِيْهَا اللَّهُمَّ أذْهِبْ عَنِّي الْغَمَّ وَالْحَزَنَ. (رواه الطبراني في الأوسط والبزار بنحوه بأسانيد وفيه زيد العمي وقد وثقه غير واحد وضعفه الجمهور، وبقية رجال أحد إسنادي الطبراني ثقات وفي بعضهم خلاف) Selesai Salat Rasulullah mengusap kepala / keningnya dengan tangan kanan dan berdoa…. (HR Thabrani) Salam Setelah Salat عَنْ أَبِيْ جُحَيْفَةَ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللهِ r الظُّهْرَ رَكْعَتَيْنِ وَالْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ وَبَيْنَ يَدَيْهِ عَنَزَةٌ. كَانَ يَمُرُّ مِنْ وَرَائِهَا الْمَرْأَةُ وَقَامَ النَّاسُ فَجَعَلُوا يَأْخُذُونَ يَدَيْهِ فَيَمْسَحُونَ بِهَا وُجُوهَهُمْ، فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ فَوَضَعْتُهَا عَلَى وَجْهِي فَإِذَا هِيَ أَبْرَدُ مِنْ الثَّلْجِ وَأَطْيَبُ رَائِحَةً مِنْ الْمِسْكِ (صحيح البخاري، 3289). “Dari Abi Juhaifah ia berkata, “Pada sebuah perjalanan, Rasulullah r melaksanakan shalat Dhuhur dan Ashar dua rakaat, sedangkan di depannya terdapat tongkat dan ada seorang perempuan yang berjalan di belakangnya. (setelah shalat) orang-orang berdiri memegang tangan Rasulullah r dan menyentuhkannya ke wajah mereka. Akupun berdiri dan memegang tangan beliau dan menyentuhkannya ke wajahku. Maka aku merasakan tangan beliau lebih sejuk dari salju dan lebih harum dibandingkan minyak misik.” (Shahih al-Bukhari, [3289]). Dzikir Keras Setelah Salat Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: اِنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوْا بِذَلِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ (رواه البخاري) ”Sesungguhnya mengeraskan (bacaan) dzikir setelah para sahabat selesai melakukan salat wajib sudah ada sejak masa Nabi Muhammad Saw.” Ibnu Abbas berkata: “Saya mengetahui yang demikian setelah mereka melakukan salat wajib dan saya mendengarnya” (Bukhari)
Sumber : aswajacenter.com

Ulama Sufi Banjar : Syaikh Muhammad Nafis Al Banjari

Dalam deretan ulama Banjar, nama Syeikh Muhammad Nafis al-Banjari tak kalah masyhur dibanding Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari. Kalau Muhammad Arsyad dikenal sebagai ahli syariat, maka Muhammad Nafis dikenal sebagai pakar ilmu kalam dan tasawuf. Dengan keilmuannya, ia berhasil menorehkan prestasi sebagai salah seorang ulama terkemuka Nusantara.
  Dialah pengarang “Durr Al-Nafis”, kitab berbahasa Jawi yang dicetak berulang-ulang di Timur Tengah dan Nusantara, yang masih dibaca sampai sekarang. Dia berada dalam urutan kedua setelah Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari dari segi pengaruhnya atas kaum muslimin di Kalimantan. Apa yang yang harus dilakukan kaum muslimin agar memperoleh kemajuan dalam hidup? Mengapa Belanda melarang kitabnya beredar di Indonesia?

Syeikh Muhammad Nafis al-Banjari bin Idris bin Husien, lahir sekitar tahun 1148 H/1735 M,di Kota Martapura Kalimantan Selatan, dari keluarga bangsawan atau kesultanan Banjar, silsilah dan keturunanya bersambung hingga Sultan Suriansyah (1527-1545 M.) Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam sebelumnya bernama Pangeran Samudera.

Silsilah lengkapnya adalah: Muhammad Nafis bin Idris bin Husien bin Ratu Kasuma Yoeda bin Pangeran Kesuma Negara bin Pangeran Dipati bin Sultan Tahlillah bin Sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah bin Sultan Mustain Billah bin Sultan Hidayatullah bin Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah. Muhammad Nafis hidup pada periode sama dengan Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Jika Arsyad meninggal tahun 1227/1812, Nafis belum diketahui tahun wafatnya. Yang kita ketahui, peristirahatan terakhir beliau di Mahar Kuning Desa Bintaru, sekarang menjadi bagian Kelua Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan, sekitar 125 kilometer dari Banjarmasin. Tidak ada catatan pasti tahun pergi menuntut ilmu ke tanah suci Makkah. Diperkirakan ia pergi menimba ilmu pada usia dini sangat muda, sesudah mendapat pendidikan dasar-dasar agama Islam di kota kelahirannya Martapura.

Sebagian ahli berpendapat, masa belajar Muhammad Nafis tak jauh dari masa Muhammad Arsyad al-Banjari. Bahkan, para masyasyikh-nya juga kebanyakan sama, yakni Muhammad bin Abdul Karim al-Samman al-Madani, Muhammad al-Jauhari, Abdullah bin Hijazi al-Syarqawi al-Mishry (syekh al-Azhar sejak 1207 H/ 1794 M), Muhammad Shiddiq bin Umar Khan (murid al-Sammani) dan Abdurrahman bin Abdul Aziz al-Maghribi.

Dari para gurunya itu, Muhammad Nafis banyak belajar tasawuf. Sekian lama ia mematangkan pengetahuan dan lelaku tasawufnya sampai ia diberi gelar kehormatan “Syekh Mursyid.” Dengan gelar itu, ia beroleh ijazah untuk mengajarkan dan membimbing ilmu tasawuf kepada orang lain. Pencapaian itu tentunya tak mudah dan instan, tapi membutuhkan waktu latihan dan perenungan yang sangat lama.

Sekian lama berada di Mekkah, ia akhirnya kembali ke Nusantara, diperkirakan pada 1210 H/1795. Saat itu, yang memerintah di Banjar adalah Sultan Tahmidillah (Raja Islam Banjar XVI, 1778-1808 M). Tapi, karena Nafis tak suka dekat dengan kekuasaan, ia memilih meninggalkan Banjar dan berhijrah ke Pakulat, Kelua, sebuah daerah yang terletak sekitar 125 km dari Banjarmasin. Alasan lain adalah perkembangan Islam di daerah sekitar Martapura dan Banjar sudah ditangani oleh Syekh Muhammad Arsyad.

Sedang daerah Kelua, termasuk daerah pedalaman, masih belum terjangkau oleh dakwah Islamiyah ulama Banjar. Dengan gigih, Muhammad Nafis mengenalkan Islam di sana. Berkat kegigihannya, daerah itu kemudian menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan. Juga menjadi daerah yang turut melahirkan para pejuang anti-Belanda.

Dalam berdakwah, Muhammad Nafis dikenal sebagai sosok pengembang tasawuf yang andal. Meski di Banjar saat itu terjadi pertentangan antara kubu Muhammad Arsyad dengan Syekh Abdul Hamid Abulung yang didakwa sebagai pengembang wujudiyyah, dakwah tasawuf ala Muhammad Nafis berlangsung dengan lancar dan damai. Ini tak lepas dari corak tasawuf yang diusungnya, yakni “merukunkan” tasawuf sunni dan falsafi yang diposisikan secara diametral.

Ia juga tampak tak terikat dengan satu tarekat secara total. Shingga, menurut pengakuannya sendiri, ia adalah pengikut tarekat Qadariyah, Syathariyah, Naqsabandiyah, Khalwatiyah, dan Sammaniyah. Keikutsertaan Muhammad Nafis dalam ragam tarekat Mu’tabarah itu seolah menunjukkan bahwa suluk menuju Tuhan bisa dilakukan lewat berbagai jalan, tak hanya mengandalkan satu jalan saja. Juga menunjukkan betapa pengetahuan tasawuf Muhammad Nafis sangatlah mendalam.

Ciri khas ajaran tasawuf Muhammad Nafis adalah semangat aktivisme yang kuat, bukan sikap pasrah. Ia dengan gamblang menekankan transendensi mutlak dan keesaan Tuhan sembari menolak determinisme fatalistik yang bertentangan dengan kehendak bebas. Menurutnya, kaum muslim harus aktif berjuang mencapai kehidupan yang lebih baik, bukan hanya berdiam diri dan pasrah pada nasib.

Sebab itulah, ajaran tasawuf ala Muhammad Nafis turut membangkitkan semangat masyarakat Banjar untuk berjuang lepas dari penjajah. Malah, konon, setelah membaca kitab karangannya, orang menjadi tak takut mati. Situasi ini jelas membahayakan Belanda karena akan mengobarkan jihad. Tak heran kalau kemudian berbagai intrik dilakukan oleh Belanda untuk menghentikan ajaran Muhammad Nafis, mulai dari kontroversi ajaran sampai pelarangan. Namun, dakwah Muhammad Nafis terus berlanjut sampai ia wafat.

ISLAM DI KALIMANTAN

Bebeda dengan Muhammad Arsyad yang menjadi perintis pusat pendidikan Islam, Muhammad Nafis mencemplungkan dirinya dalam usaha penyebarluasan Islam di wilayah pedalaman Kalimantan. Dia memerankan dirinya sebagai ulama sufi kelana yang khas, keluar-masuk hutan menyebarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Dan oleh karena itu beliau memainkan peranan penting dalam mengembangkan Islam di Kalimantan.

Islam masuk Kalimantan Selatan lebih belakangan ketimbang misalnya, Sumatera Utara dan Aceh. Seperti diungkapkan Azra, diperkirakan pada awal abad ke-16 sudah ada sejumlah muslim di sini, tetapi Islam baru mencapai momentumnya setelah pasukan Kesultanan Demak datang ke Banjarmasin untuk membantu Pangeran Samudra dalam perjuangannya melawan kalangan elite di Kerajaan Daha. Setelah kemenangannya, Pangeran Samudra beralih memeluk Islam pada sekitar tahun 936/1526, dan diangkat sebagai sultan pertama di Kesultanan Banjar. Dia diberi gelar Sultan Suriansyah atau Surian Allah oleh seorang da’i Arab.

Dengan berdirinya Kesultanan Banjar, otomatis Islam dianggap sebagai agama resmi negara. Namun demikian, kaum muslimin hanya merupakan kelompok minoritas di kalangan penduduk. Para pemeluk Islam, umumnya hanya terbatas pada orang-orang Melayu. Islam hanya mampu masuk secara sangat perlahan di kalangan suku Dayak. Bahkan di kalangan kaum Muslim Melayu, kepatuhan kepada ajaran Islam boleh dibilang minim dan tidak lebih dari sekadar pengucapan dua kalimah syahadat. Di bawah para sultan yang turun-temurun hingga masa Muhammad Arsyad dan Muhammad Nafis, tidak ada upaya yang serius dari kalangan istana untuk menyebarluaskan Islam secara intensif di kalangan penduduk Kalimantan. Karena itu, tidak berlebih jika Muhammad Nafis dan terlebih Muhammad Arsyad Al-Banjari merupakan tokoh penting dalam proses Islamisasi lebih lanjut di Kalimantan. Dua orang ini pula yang memperkenalkan gagasan-gagasan keagamaan baru di Kalimantan Selatan.

DAYA SPIRITUAL DAN KEWAJIBAN SYARIAT

Tak banyak karya yang ditinggalkannya. Namun, karya-karyanya senantiasa menjadi rujukan, tak hanya bagi kaum muslim Nusantara, tapi juga mancanegara. Di antara kitabnya adalah al-Durr al-Nafs. Nama kitab “Durr Al-Nafis” sesungguhnya amatlah panjang. Lengkapnya, kitab yang ditulis di Makkah pada 1200/1785 ini: “Durr Al-Nafis fi Bayan Wahdat Al-Af’al Al-Asma’ wa Al-Shifat wa Al-Dzat Al-Taqdis”. Kitab ini berkali-kali dicetak di Kairo oleh Dar Al-Thaba’ah (1347/192 8)dan oleh Musthafa Al-Halabi (1362/1943), di Makkah oleh Mathba’at Al-Karim Al-Islamiyah (1323/1905), dan di berbagai tempat di Nusantara. Kitab ini menggunakan bahasa Jawi, sehingga dapat dibaca oleh orang-orang yang tidak faham bahasa Arab.

Seperti diungkapkan Azyumardi Azra, dalam kitabnya itu, Muhammad Nafis dengan sadar berusaha mendamaikan tradisi Al-Ghazali dan tradisi Ibn ‘Arabi. Dalam karyanya ini, di samping menggunakan ajaran-ajaran lisan dari para gurunya, Nafis merujuk pada karya-karya “Futuhat Al-Makkiyah” dan “Fusushl-Hikam” dari Ibn ‘Arabi, “Hikam” (Ibn Atha’illah), “Insan Al-Kamil” (Al-Jilli), “Ihya’ ‘Ulumiddin” dan “Minhaj Al-‘Abidin (Al-Ghazali), “Risalat Al-Qusyairiyyah” (Al-Qusyairi), “Jawahir wa Al-Durar” (Al-Sya’rani), “Mukhtashar Al-Tuhfat al-Mursalah” (‘Abdullah bin Ibrahim Al-Murghani), dan “Manhat Al-Muhaammadiyah” karya Al-Sammani.

Kitab itu membicarakan sufisme dan tauhid, menjelaskan maqam-maqam perjalanan (suluk) untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al-Durr al-Nafs ditulis atas permintaan sahabat-sahabatnya ketika berada di Mekkah. Menurut penuturannya, ia menulis kitab itu untuk menyelamatkan para salik (perambah jalan Tuhan) dari syirik khafi dan penyakit riya’ yang umum menghinggapi umat muslim. Kitab itu ditulis dalam bahasa Melayu Arab untuk memudahkan umat membaca dan memahaminya. Karena mutu dan ajarannya yang tinggi, kitab itu dicetak berkali-kali, baik di dalam maupun luar negeri.

Sebagai penganjur aktivisme-sufistik, kontribusi Muhammad Nafis al-Banjari dalam membangun Islam di Banjar sangatlah besar. Tak aneh kalau kemudian ia diberi gelar Maulana al-Allamah al-Fahhamah al-Mursyid ila Tariq as-Salamah (Yang mulia, berilmu tinggi, terhormat, pembimbing ke jalan kebenaran) sebagai bentuk penghormatan masyarakat atas jasa-jasanya. Menimbang pencapaian dan prestasinya, gelar itu memang tak berlebihan baginya.

Bagi generasi muda masa kini, kita berharap saatnya untuk mengenang kembali, kemudian menghargai dan meneruskan cita-cita dan perjuangan Muhammad Nafis al-Banjari dalam konteks kekinian. Selain itu, menelusuri jejak-jejak sejarah beliau mampu merekatkan kembali jalinan psikologis dan spiritual dari sang ulama tersebut. Dari peran beliau kita dapat mengetahui akar-akar pemikiran, akar-akar perjuangan, serta pengaruh yang muncul dalam fenomena kebangsaan kita. Sehingga paparan ini dapat memberikan gambaran utuh mata rantai perjuangan tokoh-tokoh Islam dulu, kini dan esok.

Gambaran tersebut akan sangat berarti bagi individu-individu yang ingin mempelajari dan menelaah kembali jaringan ulama Kalimantan yang mempersembahkan dedikasi dan loyalitasnya untuk pembangunan bangsa.

KARYA

Karya beliau yang terkenal ialah ad-Durr an-Nafis. Kitab tersebut selesai ditulis pada 27 Muharam 1200 H/30 November 1785 M. Cetakan pertama kitab ini ditashhih oleh Syeikh Ahmad al-Fathani, di Mathba'ah al-Miriyah bi Bulaq, Mesir al-Mahmiyah. Pada terbitan pertama tercantum syair Syeikh Ahmad al-Fathani:

"Berpeganglah kamu dengan ilmu orang sufi,
NIscaya kamu menyaksikan bagi Tuhanmu itu keesaan.
Wahai yang meninggalkan sebaik-baik teman sekedudukan,
Adalah kitab ini mengandung maksud keseluruhan,
Seperti lautan,
daripadanya tiap-tiap yang berharga penilaian''.


Sebagai keterangan lanjut Syeikh Ahmad al-Fathani mencatatkan, ``Ketahui olehmu hai yang waqif atas kitab ini. Bahawa segala naskhah kitab ini sangatlah bersalah-salahan setengah dengan setengahnya, dan tiada hamba ketahuikan mana-mana yang muafakat dengan asal naskhah Muallifnya. Maka hamba ikutkan pada naskhah yang hamba cap ini akan barang yang terlebih elok dan munasabah. Dan tiada hamba kurangkan daripada salah suatu daripada beberapa naskhah itu akan sesuatu kerana ihtiyat''.

Ad-Durr an-Nafis cetakan pertama Syeikh Ahmad al-Fathani telah memberi keterangan beberapa istilah seperti terdapat pada kalimat-kalimat: 1. ``... maka hendaklah lihat olehmu kepada Abi Bakar, iaitu ibarat daripada mati nafsu yang ammarah ...''. Syeikh Ahmad al-Fathani menjelaskan, bahawa nafsu ammarah, ialah ``nafsu yang cenderung kepada kejahatan''.

2. ``Bermula hasilnya segala wujud sesuatu itu dengan dinisbahkan kepada wujud Allah Taala yang haqiqi itu khayal, dan waham, dan majaz jua, kerana wujudnya antara dua `adam Bermula wujud yang antara dua `adam itu `adam jua adanya ...''. Keterangan Syeikh Ahmad al-Fathani, ``Dua `adam, ertinya `adam lahiq dan `adam sabiq. Pengertian `adam lahiq, ialah tiada yang mengikut. Pengertian `adam sabiq, ialah tiada yang mendahului''.

3. ``Dan pada sekira-kira zahir mumkin itu lain daripada Allah Taala. Dan sekira-kira haqiqatnya wujud mumkin itu, iaitu `ain wujud Allah Taala. Dan misalnya seperti buih dan ombak...''. Keterangan Syeikh Ahmad al-Fathani, ``Katanya, ``Dan pada sekira-kira zahir dan pada sekira-kira haqiqat ...'', maka kedua (-dua) itu `athaf. Katanya, ``Pada sekira-kira wujud, dan dhamir pada haqiqatnya dan dhamir pada nyatanya. Kedua (-dua) itu kembali kepada buih, dan dhamir daripadanya itu kembali kepada air''.

4. Syeikh Ahmad al-Fathani menjelaskan istilah ma'iyah, kata beliau, ``Yakni berserta: a. ittihad = bersuatu. b. hulul = bertempat. c. khayal, yakni apabila kita lihat jauh ada sesuatu, dan kita lihat dekat tiada ada, seperti alung-alung di tengah jalan Madinah''. Ad-Durr an- Nafis setelah cetakan pertama oleh Matba'ah al-Miriyah di Bulaq, Mesir tahun 1302 H/1884 M yang diusahakan dan ditashhih oleh Syeikh Ahmad al-Fathani itu terdapat berbagai-bagai edisi.